Kamis, 02 Juli 2009

Aptana lagi!


Akhirnya saya aplot juga tulisan ini. Sudah berbulan-bulan tulisan ini mendekam di harddiskku, tidak sempat saya terbitkan.

Saatnya penghargaan pertama. Kali ini ditujukan untuk Aptana. Sofwer gratis dan open-source ini berhasil membuat hidup saya lebih bermakna (lebay). Merupakan hasil kustomisasi dari sofwer Eclipse, Aptana adalah editor HTML, Javascript, CSS, PHP, dll yang sangat bertenaga (powerful-RED). Setelah saya coba beberapa minggu untuk mengerjakan tugas dari Pak Darlis, menggunakan Aptana merupakan pengalaman yang terlupakan (lupa soalnya udah beberapa bulan yang lalu, hehe).

Yang paling saya suka dari sofwer ini adalah kemampuannya menampilkan preview dari web yang kita buat, tidak seperti Dreamweaver yang harus membuka IE atau Firefox untuk melihat apakah kode PHP yang kita buat sudah berfungsi benar atau tidak. Okeh langsung kelebihan dan kekurangannya deh.

Aptana Studio 1.2

Kelebihan:
-Gratis
-Open Source
-Cuma 100-an mega instalernya
-Ada Built-In Preview Server
-Server bisa ditambah
-Ada editor buat Database pake JDBC
-Mendukung PHP, Python, Ruby on Rail
-Ada Jaxer (aku kurang tau apa gunanya yang ini)
-Help-nya sangat lengkap
-Akhirnya saya mengerti AJAX karena sofwer ini (gara-gara tugas pak Darlis)

Kekurangan:
-Kenapa ada versi bayarnya??
-Loading awal lama
-Install Plug-In tanpa internet cukup ribet, mirip Eclipse
-Preview Server tidak stabil dikomputerku (eror terus), ketika aku ganti pake server Apache, asoy-asoy saja
-Tidak ada WYSIWYG (gak terlalu penting sih bagiku)
-Tidak mendukung JSP (padahal program ini pake Java)
-Tidak mendukung ASP (apalagi)

Setelah menimbang dan memutuskan, akhirnya Aptana mendapat salah satu penghargaan, yaitu:
Tererereret

Uapik!

kamu gak akan kecewa kalo bikin Web PHP pake Aptana.

1 komentar:

Nanang Ars mengatakan...

Trims, infonya tentang aptana, dah cari sana sini, akhirnya ketemu aptana lagi :)